Kategori
Antarmuka Wigand: Input dan output WG26 atau WG34
Antarmuka bel pintu: Mendukung bel pintu kabel eksternal
Akses masuk: Kartu, Pincode, Kartu & Kode Pin
Merek:
S4ABarang TIDAK.:
S4A-K1Papan Tombol Kontrol Akses (Berdiri Sendiri)
Pengkabelan pengontrol akses mandiri melibatkan penyambungan daya, keypad atau pembaca, kunci, dan aksesori opsional (misalnya, sensor pintu, tombol keluar). Langkah-langkah pastinya bergantung pada model dan produsen pengontrol, tetapi berikut adalah panduan umum dengan pertimbangan utama dan diagram untuk menyederhanakan proses:
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
- Pengupas/pengerut kawat
- Multimeter (untuk menguji koneksi)
- Kabel tegangan rendah (18–22 AWG, tembaga pilin untuk fleksibilitas)
- Terminal sekrup, konektor crimp, atau mur kawat
- Klip saluran atau kabel (untuk melindungi kawat)
- Catu daya (jika tidak bertenaga baterai)
Langkah 1: Pahami Diagram Pengkabelan Kontroler
Sebagian besar pengontrol mandiri memiliki terminal berlabel untuk komponen-komponen utama. Selalu rujuk buku petunjuk produsen untuk label terminal dan persyaratan voltase yang tepat. Tata letak yang umum meliputi:
- Daya Masuk: +12V DC, GND (tanah)
- Papan tombol/Pembaca: DATA, COM (umum), atau pin tertentu (misalnya, pembaca D0, D1)
- Output Kunci: LOCK+, LOCK- (untuk kunci magnetik) atau NC/NO (biasanya tertutup/biasanya terbuka untuk kunci listrik)
- Aksesoris: DOOR (sensor pintu), REX (tombol permintaan keluar), ALARM (keluaran alarm)
*Contoh Tata Letak Terminal:*
| Label Terminal | Fungsi |
| +12V | Daya masukan (positif) |
| GND | Daya masukan (negatif/ground) |
| DATA | Sinyal data dari keypad/pembaca |
| COM | Ground umum untuk keypad/pembaca |
| LOCK+ | Koneksi positif ke kunci |
| KUNCI- | Koneksi negatif ke kunci |
| PINTU | Terhubung ke sensor pintu (biasanya tertutup) |
| REX | Terhubung ke tombol keluar (saklar sesaat) |
Langkah 2: Hubungkan Catu Daya
#A. Pengendali Bertenaga Baterai
- Tidak memerlukan kabel permanen untuk daya. Masukkan baterai (misalnya, 4x AA) ke dalam kompartemen baterai pengontrol.
- Cadangan kabel opsional: Jika pengontrol mendukungnya, sambungkan catu daya DC 12V ke terminal +12V dan GND menggunakan kabel 18–22 AWG. Pastikan polaritasnya benar (kabel merah ke +12V, hitam ke GND).
#B. Catu Daya Kabel Keras
- Hubungkan output catu daya ke terminal +12V dan GND pengontrol.
- Gunakan catu daya yang diatur (misalnya, 12 V DC, 1 A) dan pastikan total arus yang ditarik oleh pengontrol, papan tombol, dan kunci tidak melebihi kapasitas catu daya.
- Untuk jangka panjang, gunakan kabel yang lebih tebal (18 AWG) untuk meminimalkan penurunan tegangan.
Langkah 3: Hubungkan Keypad atau Pembaca
#A. Papan Ketik/Pembaca Wiegand (Umum untuk Sistem Mandiri)
- Protokol Wiegand menggunakan dua kabel data (DATA0, DATA1) dan satu kabel umum (COM).
- Hubungkan keypad DATA0 ke terminal DATA pengontrol (atau D0), DATA1 ke D1 (jika diberi label), dan COM ke terminal COM pengontrol.
- Gunakan kabel berpasangan terpilin yang berpelindung untuk mengurangi interferensi, terutama untuk panjang lebih dari 20 kaki (6 m).
#B. Papan Ketik Sederhana (Koneksi Langsung)
- Beberapa kontroler mandiri memiliki terminal khusus untuk baris dan kolom keypad (misalnya, R1–R4, C1–C3). Ikuti panduan untuk memetakan tombol keypad ke terminal ini.
Langkah 4: Pasangkan Kabel Kunci
#A. Kunci Magnetik (Fail-Secure)
- Kunci magnetik memerlukan pasokan daya terus-menerus agar tetap terkunci (aman terhadap kegagalan: terkunci saat daya menyala, terbuka saat daya mati).
- Hubungkan kabel positif (+) kunci ke terminal LOCK+ pengontrol dan kabel negatif (-) ke LOCK-.
- Pastikan tegangan keluaran kunci pengontrol sesuai dengan persyaratan kunci (misalnya, 12V DC, 24V DC).
#B. Electric Strike (Fail-Safe atau Fail-Secure)
- Pemogokan pengaman: Terbuka saat daya menyala (umum untuk pintu keluar darurat).
- Serangan gagal-aman: Terkunci saat daya menyala (standar untuk keamanan).
- Hubungkan pemogokan ke terminal pengontrol NC (biasanya tertutup) atau NO (biasanya terbuka) berdasarkan mode gagal-aman/gagal-aman:
- Aman dari kegagalan: Gunakan terminal NO (pemutus kunci saat daya diberikan).
- Keamanan gagal: Gunakan terminal NC (mengunci saat daya diberikan).
Langkah 5: Tambahkan Aksesori Opsional
#A. Sensor Pintu (Sakelar Kontak)
- Pasang sensor pintu yang biasanya tertutup (NC) untuk memantau status pintu (terbuka/tertutup).
- Hubungkan satu kabel sensor ke terminal PINTU kontroler dan kabel lainnya ke GND (atau COM, sesuai manual).
- Kontroler akan memicu alarm jika pintu dipaksa terbuka (sensor terbuka).
#B. Tombol Permintaan Keluar (REX)
- Tombol tekan sesaat memungkinkan pengguna keluar tanpa kode.
- Hubungkan dua kabel tombol REX ke terminal REX dan GND pada kontroler. Menekan tombol akan mengirimkan sinyal untuk membuka kunci pintu.
#C. Keluaran Alarm
- Jika kontroler memiliki terminal ALARM, sambungkan ke sirene atau bel menggunakan kabel 22 AWG. Alarm akan aktif jika ada akses yang tidak sah atau masuk secara paksa.
Langkah 6: Hubungkan Sistem ke Ground (Opsional tetapi Direkomendasikan)
- Untuk lingkungan luar ruangan atau lingkungan dengan gangguan tinggi, hubungkan penutup logam pengontrol ke ground bangunan menggunakan kabel hijau 14–16 AWG.
- Hubungkan salah satu ujung ke terminal GND pengontrol dan ujung lainnya ke batang pentanahan atau bus pentanahan panel listrik.
Langkah 7: Rutekan dan Lindungi Kabel
- Kabel dalam ruangan: Gunakan klip kabel untuk mengamankan kabel di sepanjang dinding atau papan pinggir. Hindari kabel dari lalu lintas pejalan kaki atau kerusakan fisik.
- Kabel luar ruangan: Sambungkan kabel melalui saluran PVC untuk melindungi dari kelembapan, sinar UV, dan hama. Tutup ujung saluran dengan kelenjar tahan cuaca.
- Pisahkan kabel daya dan kabel data: Jaga jarak kabel daya minimal 6 inci (15 cm) dari kabel data untuk mencegah gangguan.
Langkah 8: Uji Sistem
1. Nyalakan pengontrol: Periksa lampu kesalahan (misalnya, LED merah untuk tegangan rendah).
2. Uji keypad: Masukkan kode pengguna untuk memastikan pengontrol berbunyi bip dan kunci aktif.
3. Fungsi kunci/buka kunci: Pastikan kunci terkunci dan terlepas saat kode valid dimasukkan.
4. Sensor pintu: Buka/tutup pintu untuk memeriksa apakah pengontrol mendeteksi status (misalnya, LED hijau untuk “pintu tertutup”).
5. Tombol REX: Tekan tombol keluar untuk mengonfirmasi pelepasan kunci.
6. Pecahkan masalah: Jika timbul masalah, gunakan multimeter untuk memeriksa tegangan pada terminal kunci dan pengontrol, dan verifikasi ulang sambungan kabel.
Tips Utama
- Beri label pada kabel: Gunakan alat pembuat label untuk memberi tanda pada kabel (misalnya, “LOCK+,” “REX”) untuk memudahkan perawatan di masa mendatang.
- Ikuti polaritas: Sambungan daya terbalik dapat merusak pengontrol atau kunci.
- Periksa penurunan tegangan: Untuk kabel yang panjang, ukur tegangan pada kunci untuk memastikannya berada dalam kisaran 10% dari tegangan terukur (misalnya, 12V DC ±1.2V).
- Lihat manual: Setiap kontroler memiliki fitur unik (misalnya, zona waktu, anti-passback). Manual akan merinci kabel khusus untuk fungsi lanjutan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan mengutamakan keselamatan dan kejelasan, Anda dapat berhasil memasang sistem kontrol akses mandiri. Selalu matikan sistem sebelum membuat sambungan, dan konsultasikan dengan profesional jika tidak yakin tentang pekerjaan kelistrikan. Ada tim profesional di S4A yang dapat menyelesaikan masalah Anda dengan pemasangan kabel dan perangkat keras.